Langsung ke konten utama

Berbohong untuk Jujur

Dalam kehidupan sehari-hari, seberapa familiar kita dengan istilah pencitraan? Pada era sebelumnya, Presiden kita sangat diidentikkan dengan tokoh yang penuh dengan pencitraan. Kemudian, apakah pencitraan memiliki konotasi dan pengimplementasian yang positif atau negatif?

Pencitraan sebenarnya merupakan upaya seseorang untuk mencitrakan dirinya di depan orang lain. Dalam proses mencitrakan tersebut, apa yang kita tampilkan bisa saja sesuai dengan karakter diri kita sebenarnya dan bisa juga bertentangan. Sesuatu yang sebagian besar orang idamkan adalah menjadi individu yang memiliki pencitraan baik dan apa yang dicitrakan tersebut merupakan hal yang sesuai dengan karakter yang dimiliki. Bagaimana jika karakter yang dimiliki sebenarnya tidak sebaik karakter yang ditampilkannya? Hal ini bisa dilihat dari 2 aspek yang didasarkan pada alasannya yaitu:
  1. Orang yang mencitrakan sesuatu yang lebih baik dari yang sebenarnya dengan tujuan untuk mendapat pujian dan pengakuan positif dari orang lain. Tak bisa dipungkiri ada sebagian orang yang haus akan pujian dan pengakuan positif dari orang lain. Agar hal itu bisa terwujud, ia sanggup melakukan apa saja termasuk berbohong dengan karakter yang ditampilkan.
  2. Orang yang mencitrakan sesuatu yang lebih baik dari karakter sebenarnya dengan tujuan untuk memperbaiki diri. Jika kita memiliki keinginan untuk menjadi orang baik, mungkin hal tersebut belum tentu dapat secara otomatis merubah secara otomatis karakter yang lama menjadi karakter baru yang lebih baik. Karena pada dasarnya, karakter dibentuk oleh suatu proses yang cukup panjang. Oleh karena itu, apabila merubah karakter paling mendalam masih mendapatkan kesulitan, maka langkah awal yang dapat kita lakukan adalah merubah tampilan luaran karakter yang terlihat. Dengan demikian diharapkan, perubahan dari tampilan luar perlahan-lahan dapat merubah karakter mendasar dari masing-masing individu untuk menjadi lebih baik.
Pada impelementasi lain, pencitraan juga dibutuhkan dengan memperhatikan relevansi dari representasi citra suatu posisi. Misalnya sebagai pemimpin suatu negara, maka seorang Presiden pun harus mampu menunjukkan citra yang penuh kewibawaan jika bertemu dengan pemimpin dari negara lain.

Dari penjelasan mengenai pencitraan di atas, salah satu dampak dari proses tersebut pada sebagian orang adalah munculnya ketidakjujuran seseorang untuk menampilkan dirinya yang sebenarnya. Pada beberapa waktu yang lalu, Paus Franciscus melakukan sesuatu yang menimbulkan kontroversi yaitu melakukan poto selfie dengan beberapa jemaat. Hal itu dianggap menurnkan citra dari seorang Paus yang agung. Padahal secara norma, hal itu tidak bertentangan dengan norma apapun. Selain itu, Presiden SBY merupakan salah satu Presien yang sering melakukan konfrensi pers dan menyampaikan keluh kesahnya di depan media. Tindakan ini sering mendapat  sorotan karena Presiden dianggap sosok yang suka mengeluh.

Bagaimana orang-orang di atas menyikapi hal tersebut? Apakah perlu berbohong untuk jujur? Jika seseorang ingin menuliskan sesuatu yang sejujurnya dari dirinya namun hal tersebut tidak memungkinkan jika mempertimbangkan posisinya dalam masyarakat, maka akhirnya orang tersebut harus memalsukan identitasnya sebagai penulis agar memiliki keleluasaan dalam mencurahkan pikiran dan perasaannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran " Think Outside The Box" ? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang " Think Outside the Box ". Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akadem...

"Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengar dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?"

Dari sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia, pada tanggal 21 April kita akan menjadi lebih sering mendengarkan kisah "Kepahlawanan" Wanita dalam berbagai hal, misalnya keberhasilan Ibu Risma dalam memimpin Kota Surabaya, keberhasilan Ima Matul Maisaroh yang menjadi anggota Dewan Penasehat Presiden Obama, keberhasilan Merry Riana sebagai motivator internasional, dan sebagainya. Cerita keberhasilan ini kemudian akan merujuk pada pahlawan wanita Indonesia yaitu RA Kartini. Beliau dianggap pahlawan yang memperjuangkan hak wanita hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan kaum pria. Di era gadget telah menjadi alat yang efektif untuk membuat anak kecil berhenti menangis, perjuangan terhadap hak wanita diwujudkan dalam perjuangan mendapatkan persamaan gender. Tak mengherankkan sampai isu seksis ini merambah dunia politik dimana terdapat usulan untuk memberikan kuota jumlah anggota DPR dengan jenis kelamin wanita. Usulan ini diharapkan agar angg...

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih...