Langsung ke konten utama

Bulan Ramadhan

Alhamdulillah.. Memasuki hari ke-4, bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang penuh berkah. Sepanjang hidup, ini menjadi Ramadhan yang ke-26 dan menjadi Ramadhan ke-3 selama di Jakarta. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika berada di kelas XII Sekolah Menengah Atas, gw mengikuti pengajian rutin yang dibentuk oleh teman-teman organisasi Rohis (Rohani Islam).
Pengajian ini tidak termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler karena diadakan dan dibentuk bukan karena inisiasi sekolah tetapi lebih inisiasi (Kalo boleh sebut merek) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Secara ilmu, apa yang diperoleh selama pengajian tersebut tidak banyak tersisa diingatan saat ini. Namun ada satu hal yang sepertinya gak akan pernah terlupakan, yaitu mengenai target-target yang harus dicapai selama bulan Ramadhan. Target-target tersebut akan selalu gw ingat sekaligus sebagai indikator tingkat keimanan gw dari tahun ke tahun. Jika berbicara masalah tingkat keimanan, maka tentulah ini sesuatu yang sangat tidak bisa diukur oleh pengetahuan manusia (kecuali oleh salah seorang dosen Ekonomi Islam di kampus dulu. Dosen tersebut pernah mengajarkan cara menghitung pahala, luar biasa kesesatan yang ia ajarkan. Selama mengajarkan materi itu, gw pun akhirnya memilih untuk tidak mendengarkan apa yang ia ajarkan. Alhasil, materi tersebut keluar saat ujian dan gw dengan ikhlas tidak mampu menjawab soal tersebut. Nilai yang tidak sesuai harapan akhirnya menjadi sesuatu yang tertulis di Transkip nilai untuk selalu mengingatkan diri sendiri akan kehadiran dosen tersebut).

Tingkat keimanan pada dasarnya merupakan sesuatu yang harus diukur dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk saat ini dan selanjutnya, kualitas ibadah hanya diketahui dengan tepat oleh Allah SWT. Sedangkat secara kuantitas, setidaknya kita bisa menentukan indikatornya.

Di awal menjalani puasa dengan target, indikator keberhasilan terdiri dari kehadiran dalam sholat berjamaah, sedekah yang diberikan setiap malam, jumlah istighfar per hari, tarawih, shalat sunnah, dan tilawah. Pada saat tersebut, gw berhasil menyelesaikan seluruh target-target yang diberikan. hal ini sekaligus menjadi standar awal untuk perbaikan pada ramadhan berikutnya.

Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka.Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin.” (HR Bukhari)

Memasuki masa perkuliahan, setidaknya gw masih tidak lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya jika melihat dari pencapaian target yang ditetapkan. Secara pribadi, ini menjadi sesuatu yang sangat disyukuri. Meskipun berhasil menyelesaikan target tersebut, ternyata tantangan sebenarnya justru muncul pada saat lulus kuliah alias pada saat memasuki masa bekerja.

Berbeda dengan masa sekolah dan masa perkuliahan yang belum terlalu menguras waktu sehari-hari, pada saat bekerja, sebagian besar waktu akan dihabiskan di ruangan kantor. Saat pulang dari Kantor, energi yang tersisa tidak bisa menyelesaikan target-target yang pada akhirnya terakumulasi pada malam hari. Pada masa sebelumnya, target-target harian dapat diselesaikan secara bertahap pada saat setiap menyelesaikan waktu sholat wajib. Saat bekerja, setelah selesai sholat Zuhur, Ashar, dan Maghrib, sudah banyak aktivitas pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan kondisi ini, tidak mengherankan sejak selama 2 tahun terakhir, tidak ada satu target pun yang berhasil diselesaikan.

Pada saat memasuki tahun ketiga di Jakarta, Gw tetap optimis agar dapat menyelesaikan target-target yang biasanya harus gw capai. Agar target tersebut bisa tercapai, tahun ini gw mulai menyusun strategi-strategi baru untuk diimplementasikan (ceile.., optimis). Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran " Think Outside The Box" ? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang " Think Outside the Box ". Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akadem...

"Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengar dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?"

Dari sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia, pada tanggal 21 April kita akan menjadi lebih sering mendengarkan kisah "Kepahlawanan" Wanita dalam berbagai hal, misalnya keberhasilan Ibu Risma dalam memimpin Kota Surabaya, keberhasilan Ima Matul Maisaroh yang menjadi anggota Dewan Penasehat Presiden Obama, keberhasilan Merry Riana sebagai motivator internasional, dan sebagainya. Cerita keberhasilan ini kemudian akan merujuk pada pahlawan wanita Indonesia yaitu RA Kartini. Beliau dianggap pahlawan yang memperjuangkan hak wanita hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan kaum pria. Di era gadget telah menjadi alat yang efektif untuk membuat anak kecil berhenti menangis, perjuangan terhadap hak wanita diwujudkan dalam perjuangan mendapatkan persamaan gender. Tak mengherankkan sampai isu seksis ini merambah dunia politik dimana terdapat usulan untuk memberikan kuota jumlah anggota DPR dengan jenis kelamin wanita. Usulan ini diharapkan agar angg...

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih...