Langsung ke konten utama

Investment

Topik yang telah dipelajari sejak kuliah hingga lulus, sampai kuliah lagi (dan mudahan cepat lulus), didunia kerja, dan dibaca sehari-hari, investasi selalu menjadi hal yang menarik buat gw secara pribadi. Pengetahuan mengenai investasi sama dengan pengetahuan yang diperoleh selama menjalani kuliah kedokteran, yaitu sama-sama harus diimplementasikan.


Pada zaman perkuliahan sebelumnya, beberapa mata kuliah sangat berkaitan langsung dengan teori ini yang diantaranya, manajemen keuangan dan manajemen investasi. Namun demikian, pengetahuan tersebut terasa hambar karena beberapa hal, 1) Dosen pengajar tidak mempraktikkan ilmu tersebut (kesimpulan pribadi), 2) Kurangnya kesadaran akan pentingnya mempraktikkan ilmu tersebut. Kondisi berbeda dialami setelah menjalani perkuliahan jilid kedua, sebagian besar dosen yang mengajar adalah seorang praktisi, sehingga proses pembelajaran pun  menjadi menarik. Integrasi antara praktik dan teori akhirnya dapat memaksa mahasiswa untuk termotivasi dalam mempraktikkan ilmu yang sama.

Sejak memasuki kuartal 2 tahun 2015, gw mulai mencoba mempraktikkan teori-teori tersebut. Walaupun dengan modal seadanya, menekan tombol start menjadi hal yang krusial untuk mengimplementasikan rencana yang telah dibuat. Teori pertama yang harus diimplementasikan adalah mengenai pentingnya diversifikasi investasi. "Don't put all of your eggs in one basket".

Diversifikasi yang gw rencanain adalah investasi pada beberapa instrumen yaitu, Reksa Dana, Saham, Tanah, Emas, Bisnis, dan biaya studi. Dari beberapa instrumen tersebut, yang telah terealisasi adalah investasi pada Reksa Dana, Tanah, dan Biaya Studi. Sebagai konsekuensi dari keterbatasan modal, maka investasi pada instrumen lainnya diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat. Dalam pembelian instrumen investasi, aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh modal yang kita miliki. Untuk memulai langkah pasti, maka mulailah berinvestasi pada instrumen yang paling murah. misalnya reksa dana. Produk-produk perbankan telah semakin mempermudah kita dalam pembelian reksa dana. Cukup dengan Rp. 100.000, kita sudah bisa memulai proses investasi.

Dalam proses self assessment melalui kuesioner, gw termasuk orang yang cukup aggresive dalam berinvestasi. Oleh karena itu, pemilihan instrumen investasi sebaiknya lebih didominasi oleh instrumen yang dapat memberikan return tinggi dengan resiko yang cukup tinggi pula. Kedepannya, gw berharap komposisi portfolio investasi gw terdiri atas 50% pada bisnis, 25% pada saham 25% pada reksadana, emas, dan tanah.

Pada kesempatan berikutnya, sepertinya gw bakal sering nulis tentang investasi agar proses pembelajaran gw semakin komprehensif (belajar - mempraktikkan - menuliskannya - evaluasi).

Sebelum mengakhiri artikel ini, ada salah satu saran teman yang juga seorang business man, dalam mengutak-atik portofolio investasi, pada akhirnya, akan ada masa dimana kita menyadari bahwa invetasi terbaik adalah melalui Zakat, Infaq, dan Sedekah karena Return tidak berbanding lurus dengan besarnya resiko.

So, Make it balance!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran " Think Outside The Box" ? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang " Think Outside the Box ". Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akadem...

"Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengar dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?"

Dari sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia, pada tanggal 21 April kita akan menjadi lebih sering mendengarkan kisah "Kepahlawanan" Wanita dalam berbagai hal, misalnya keberhasilan Ibu Risma dalam memimpin Kota Surabaya, keberhasilan Ima Matul Maisaroh yang menjadi anggota Dewan Penasehat Presiden Obama, keberhasilan Merry Riana sebagai motivator internasional, dan sebagainya. Cerita keberhasilan ini kemudian akan merujuk pada pahlawan wanita Indonesia yaitu RA Kartini. Beliau dianggap pahlawan yang memperjuangkan hak wanita hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan kaum pria. Di era gadget telah menjadi alat yang efektif untuk membuat anak kecil berhenti menangis, perjuangan terhadap hak wanita diwujudkan dalam perjuangan mendapatkan persamaan gender. Tak mengherankkan sampai isu seksis ini merambah dunia politik dimana terdapat usulan untuk memberikan kuota jumlah anggota DPR dengan jenis kelamin wanita. Usulan ini diharapkan agar angg...

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih...