Langsung ke konten utama

Decide Our Own Cashflow Quadrant

Beberapa hari yang lalu, teman gw dikantor menginfokan bahwa lagi ada penjualan Sukuk dengan tingkat pengembalian 8,3%. Jika dipotong pajak sebesar 15% makan tingkat pengembalian nett yang kita peroleh adalah sebesar 7%. Jumlah ini lumayan lah untuk seorang pemula yang belajar berinvestasi mulai dari instrumen yang sangat konservatif.

Dunia investasi yang terus ada dilingkungan kita akan memaksa kita untuk mencari dan mendapat financial education. Mengawali artikel dengan 2 kata yang tersusun dalam judul di atas akan mengarahkan kita pada pembahasan bagaimana kita mendapatkan uang. Secara pribadi, gw mengidentikkan judul tersebut dengan Robert Kiyosaki. Karena selama ini gw mengetahui konsep itu karena membaca buku-bukunya (walaupun gak ada yang kelar bacanya) dengan salah satu buku yang paling terkenal adalah Rich Dad Poor Dad.

Dengan membaca buku om Robert di atas, perilaku brainwashing seolah-olah telah menjalar dalam kepala gw. Hal ini tidak mengherankan, karena bagi orang yang sudah atau akan memasuki usia kerja, tentu pembahasan mengenai duit menjadi sesuatu yang sangat penting (tapi bukan berarti gw mendewakan duit yah). Buku yang kira-kira setebal 2 jari orang dewasa itu pada intinya mengajak orang-orang yang berada di Quadrant E dan S untuk perlahan-lahan migrasi ke Quadrant I. Bagi yang belum pernah baca bukunya, bisa liat gambar di atas sambil gw jelasin singkat menurut pemahaman gw yang terbatas ini:
  • Quadrant E, yaitu ketika kita memperoleh uang dari perusahaan yang mempekerjakan kita. Gak bekerja berarti gak dapat duit.
  • Quadrant S, yaitu ketika kita secara individu sebagai profesional. Gak kerja berarti tetap gak dapat duit. Tapi waktu kerja lebih fleksibel karena kita merupakan bos atas pekerjaan kita sendiri. Contohnya adalah freelancer, dokter, penyanyi, dan lain-lain.
  • Quadrant B, yaitu ketika kita adalah seorang business man alias pengusaha.
  • Quadrant I, yaitu ketika kita berprofesi sebagai investor. Sebenarnya jarang sih orang-orang yang benar-benar hanya berprofesi sebagai investor. Pada umumnya Investor akan dekat kaitannya dengan seorang business man. Salah satu tokoh investor yang sangat terkenal adalah Warren Buffet. Meskipun identik dengan investasi, sebenarnya dia seringkali berinvestasi/membeli suattu perusahaan kemudian menjalankannya. Pada akhirnya ia akan merangkap juga sebagai business man.
(Kalo masih belum ngerti, beli bukunya aja. He3).

Artikel ini dibagi menjadi 2 penjelasan yaitu yang pertama mengenai pentingnya Quadrant I dan yang kedua adalah mengenai perbedaan cara pandang gw mengenai apakah kita harus serta merta meninggalkan quadrant E dan S kita saat ini.

Masuk pada pembahasan pertama yaitu mengapa Quadrant I penting untuk dimiliki? Beberapa alasan sederhana yang membuat I sangat penting diantaranya adalah:
  1. Masa sih seumur hidup kita jadi kacung terus? Memiliki pegangan lain yang bisa membuat kita sebagai bos atas hidup kita sendiri tentu juga merupakan sesuatu yang sangat penting. Apasih yang bisa ngalahin hebatnya investor? Bos di kantor hanya bisa mempekerjakan karyawan, sedangkan seorang investor bisa menjadi seorang bos yang mempekerjakan "uang". Hanya dengan berdiam diri, uang akan datang dengan sendirinya. Hal ini seperti merasionalisasikan impian kita yang mengharapkan duit jatuh dari langit dengan sendirinya.
  2. Jika kehidupan kita sekarang sudah berada pada pekerjaan yang sangat comfort dengan finansial yang memadai, maka bagaimana ketika kita pensiun atau sakit sehingga kita tidak mampu lagi bekerja? Jika hanya bergantung pada uang tabungan saja, maka sebaiknya kita perlu berfikir ulang atas mitigasi risiko lainnya.
Dari penjelasan di atas, maka tak dapat dipungkiri bahwa Quadrant I memang merupakan bagian penting dari suatu money machine. Jika kembali pada konsep yang dijelaskan dalam Cashflow Quadrant, apakah kita memang harus pindah dari quadrant E dan S saat ini?

Menurut gw sih Cashflow Quadrant memang sangat kental dengan bagaimana manusia hidup sebagai money maker. Jika pondasi dan tujuan hidup kita sama persis dengan konsep cashflow tersebut, maka kita dapat mengimplementasikan semua tips dari buku tersebut termasuk perlahan-lahan pindah ke Quadrant B dan selanjutnya ke Quadrant I. Tapi jika kita menambahkan variabel lain mengenai bagaimana manusia merasa bahagia, maka kebahagiaan yang kita peroleh diluar faktor uang pada quadrant lainnya sangat berpengaruh. Beberapa alasan sederhana yang ada di fikiran gw untuk memperkuat argumentasi tersebut adalah:
  1. Tidak semua orang yang sedang berada pada Quadrant E dan S dalam kondisi "terjebak". Seringkali mereka berada pada posisi tersebut karena pekerjaan yang dimiliki saat ini merupakan implementasi dari hobi dan passion yang ia miliki. Sebut saja profesi sebagai traveler writer, apa yang mereka kerjakan sebenarnya adalah menjalankan hobi dengan mendapatkan tambahan "bonus" uang.
  2. Sering kali tempat kita bekerja saat ini menjadi penopang dalam membantu kita berinvestasi. Gw yang bekerja di perbankan terbantukan dalam mendapatkan gambaran umum yang lebih baik untuk memahami kondisi ekonomi makro yang berpengaruh terhadap dunia investasi, termasuk bisnis yang diproyeksikan akan tumbuh sangat baik pada masa yang akan datang.
  3. Untuk beberapa orang yang memiliki pertumbuhan penghasilan dari E dan S yang sangat cepat, maka penghasilan tersebut bisa meningkatkan modal investasi jauh berkali lipat. Contoh pertumbuhan penghasilan yang cepat dari Quadrant E dan S adalah misalnya, untuk orang yang bekerja sebagai karyawan kantoran, seringkali kita melihat seorang rising star yang mampu melejitkan karirnya sangat cepat. Percepatan karir tersebut pada akhirnya mempercepat peningkatan remunerasi yang ia peroleh. Dalam setahun, kenaikan gaji yang ia dapatkan bisa mencapai 15% - 30%. Range kenaikan yang hampir sama dengan return investasi pada kategori Aggressive. Jika penghasilan tersebut kemudian diinvestasikan pada instrumen investasi lainnya, sehingga pengembalian atas investasi bergerak bagaikan bola salju yang dengan cepat membesar.
Dari penjelasan di atas, maka gw menyimpulkan bahwa Quadrant I merupakan Quadrant yang sangat penting untuk dapat dijadikan penyeimbang dari Quadrant apapun yang kita miliki saat ini. Sejalan dengan perkembangan zaman yang menuntut kita untuk memahami lagi konsep The Tyranny of "Or" vs The Genius of "And", maka berada pada salah satu quadrant bukan berarti meniadakan keberadaan kita pada quadrant lainnya. Kita tetap dapat bekerja sesuai dengan keinginan kita saat ini sambil tetap belajar dunia investasi.

Namun demikian, Quadrant I juga bisa menjadi  Quadrant satu-satunya tempat kita berpijak jika kita sudah yakin bahwa keberadaan kita tersebut sesuai dengan tujuan hidup dan cara kita menjalaninya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran " Think Outside The Box" ? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang " Think Outside the Box ". Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akadem...

"Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengar dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?"

Dari sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia, pada tanggal 21 April kita akan menjadi lebih sering mendengarkan kisah "Kepahlawanan" Wanita dalam berbagai hal, misalnya keberhasilan Ibu Risma dalam memimpin Kota Surabaya, keberhasilan Ima Matul Maisaroh yang menjadi anggota Dewan Penasehat Presiden Obama, keberhasilan Merry Riana sebagai motivator internasional, dan sebagainya. Cerita keberhasilan ini kemudian akan merujuk pada pahlawan wanita Indonesia yaitu RA Kartini. Beliau dianggap pahlawan yang memperjuangkan hak wanita hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan kaum pria. Di era gadget telah menjadi alat yang efektif untuk membuat anak kecil berhenti menangis, perjuangan terhadap hak wanita diwujudkan dalam perjuangan mendapatkan persamaan gender. Tak mengherankkan sampai isu seksis ini merambah dunia politik dimana terdapat usulan untuk memberikan kuota jumlah anggota DPR dengan jenis kelamin wanita. Usulan ini diharapkan agar angg...

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih...