Langsung ke konten utama

Just "Check"

Pada artikel sebelumnya, gw pernah menuliskan mengenai artikel Memaksimalkan Plan Do Check Action. Konsep ini merupakan pengulangan yang terus kita lakukan untuk terus menjadi lebih baik. Konsep PDCA bagaikan proses perjalanan yang dimulai dengan menentukan kemana akan berjalan dan kemudian menyusun peta perjalanan untuk mencapai tempat tersebut. Artikel ini selanjutnya membahas mengenai pentingnya terus secara berkala mengecek kembali apakah kita masih on track untuk mencapai tempat yang dituju (Check).

Kenapa tahapan "Check" merupakan sesuatu yang penting? Mencoba mengulas kembali hasil survey yang menjelaskan kecepatan pertumbuhan media komunikasi untuk mencapai 50 Juta pengguna diseluruh dunia. Apa yang dijelaskan dari hasil survey tersebut menjelaskan mengenai seberapa cepat perubahan itu akan terjadi. Pertumbuhan media komunikasi akan berjalan linear dengan kecepatan perubahan akan terjadi. Jika ada seseorang berhasil berinvoasi pada suatu produk, maka kemajuan dunia komunikasi akan mempercepat temuan tersebut untuk diketahui oleh lebih banyak orang. Kemajuan pertumbuhan media komunikasi bukan hanya mempercepat proses penyampaian informasi, tetapi juga mempermurah penyampaian informasi. Tak mengherankan bahwa perusahaan besar saat ini pun sangat takut dengan start up company yang mengkuantitatifkan inovasi mereka dengan sangat mudah dan juga cepat. Proses inovasi yang semakin cepat akan mempercepat proses pembaruan suatu kehidupan. Itulan perubahan.

Kecepatan perubahan yang dijelaskan di atas tentunya akan menjadi concern untuk suatu perusahaan. Untuk perusahaan yang sudah established, proses check ini sudah cukup terprogram dengan baik melalui review tengah tahun yang selalu rutin dilakukan. Review ini berguna untuk memastikan apakah business plan yang telah disusun pada awal periode masih berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian bagaimana dengan tahapan check buat setiap individu?

Apakah hanya perusahaan saja yang perlu secara rutin melakukan evaluasi?

Jika proses evaluasi ini ingin diterapkan ke setiap orang, tentu beberapa diantaranya yang punya pemikiran "hidup itu bagaikan air, biarlah mengalir" akan berada pada pihak yang mungkin tidak sependapat. Ya, karena proses evaluasi akan sangat berkaitan dengan mengecek kembali apakah suatu rencana masih berjalan dengan benar. Akan sulit melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya (Prisnsip mengalir saja).

Kapan melakukan evaluasi sangat erat kaitannya dengan seberapa jauh rentang waktu "start" hingga waktu yang diproyeksikan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses evaluasi akan sangat erat kaitannya dengan tujuan yang dibuat dengan kategori Jangka Panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

Kita semua pasti perlu menentukan target kita dalam 1 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, termasuk target terbesar kita termasuk yang menjadi tujuan hidup kita. Setidaknya kita bisa melakukan satu kali evaluasi ditengah range waktu yang ditentukan untuk mencapai target.

Sedangkan untuk melakukan evaluasi dalam upaya terus memperbaiki diri, dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT". (HR. Imam Turmudzi). (Ntah kesambet apa gw jadi sok alim gini untuk ngelompat nyambunginnya dari sudut pandang islam).

Dari hal yang terdekat, gw mencoba mengevaluasi singkat mengenai diri gw dalam menulis hal yang gak penting di blog ini.

Dalam 14 bulan, jumlah tulisan yang gw publish dapat dilihat pada grafik disamping. Trend produktivitas yang gw pake adalah trend polynomial karena R square yang paling tinggi. Dari trend tersebut, terlihat gw cenderung mengalami penurunan. Sedangkan tingkat konsistensi gw dalam menulis juga cenderung semakin parah. Hal ini terlihat dari deviasi penulisan yang cenderung melebar dari trend di atas khususnya sejak bulan ke sepetember 2015.

Dari data di atas, corrective action yang harus gw lakukan adalah:
  1. Melakukan analisa penyebab permasalahan, apakah berasal dari external factor atau memang hanya karena internal factor alias memang malas nulis.
  2. Menentukan perencanaan kedepan mengenai apakah gw punya target jangka panjang yang perlu dicapai dari dunia tulis menulis ini.
Sekian analisa random mengenai proses evaluasi yang sok2an ilmiah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran " Think Outside The Box" ? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang " Think Outside the Box ". Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akadem...

"Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengar dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?"

Dari sejumlah pahlawan yang ada di Indonesia, pada tanggal 21 April kita akan menjadi lebih sering mendengarkan kisah "Kepahlawanan" Wanita dalam berbagai hal, misalnya keberhasilan Ibu Risma dalam memimpin Kota Surabaya, keberhasilan Ima Matul Maisaroh yang menjadi anggota Dewan Penasehat Presiden Obama, keberhasilan Merry Riana sebagai motivator internasional, dan sebagainya. Cerita keberhasilan ini kemudian akan merujuk pada pahlawan wanita Indonesia yaitu RA Kartini. Beliau dianggap pahlawan yang memperjuangkan hak wanita hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana yang didapatkan kaum pria. Di era gadget telah menjadi alat yang efektif untuk membuat anak kecil berhenti menangis, perjuangan terhadap hak wanita diwujudkan dalam perjuangan mendapatkan persamaan gender. Tak mengherankkan sampai isu seksis ini merambah dunia politik dimana terdapat usulan untuk memberikan kuota jumlah anggota DPR dengan jenis kelamin wanita. Usulan ini diharapkan agar angg...

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih...