Pada artikel
sebelumnya, gw pernah menuliskan mengenai artikel Memaksimalkan Plan Do Check Action. Konsep ini
merupakan pengulangan yang terus kita lakukan untuk terus menjadi lebih baik.
Konsep PDCA bagaikan proses perjalanan yang dimulai dengan menentukan kemana
akan berjalan dan kemudian menyusun peta perjalanan untuk mencapai tempat
tersebut. Artikel ini selanjutnya membahas mengenai pentingnya terus secara
berkala mengecek kembali apakah kita masih on track untuk
mencapai tempat yang dituju (Check).

Kecepatan perubahan
yang dijelaskan di atas tentunya akan menjadi concern untuk
suatu perusahaan. Untuk perusahaan yang sudah established, proses
check ini sudah cukup terprogram dengan baik melalui review tengah
tahun yang selalu rutin dilakukan. Review ini berguna untuk
memastikan apakah business plan yang telah disusun pada awal
periode masih berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian bagaimana dengan
tahapan check buat setiap individu?
Apakah hanya
perusahaan saja yang perlu secara rutin melakukan evaluasi?
Jika proses evaluasi
ini ingin diterapkan ke setiap orang, tentu beberapa diantaranya yang punya
pemikiran "hidup itu bagaikan air, biarlah mengalir" akan berada pada
pihak yang mungkin tidak sependapat. Ya, karena proses evaluasi akan sangat berkaitan
dengan mengecek kembali apakah suatu rencana masih berjalan dengan benar. Akan
sulit melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya
(Prisnsip mengalir saja).
Kapan melakukan
evaluasi sangat erat kaitannya dengan seberapa jauh rentang waktu
"start" hingga waktu yang diproyeksikan untuk mencapai tujuan. Dengan
demikian, proses evaluasi akan sangat erat kaitannya dengan tujuan yang dibuat
dengan kategori Jangka Panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Kita semua pasti perlu
menentukan target kita dalam 1 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, termasuk
target terbesar kita termasuk yang menjadi tujuan hidup kita. Setidaknya kita
bisa melakukan satu kali evaluasi ditengah range waktu yang ditentukan untuk
mencapai target.
Sedangkan untuk melakukan evaluasi dalam upaya terus memperbaiki diri, dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT". (HR. Imam Turmudzi). (Ntah kesambet apa gw jadi sok alim gini untuk ngelompat nyambunginnya dari sudut pandang islam).
Dalam 14 bulan, jumlah tulisan yang gw publish dapat dilihat pada grafik disamping. Trend produktivitas yang gw pake adalah trend polynomial karena R square yang paling tinggi. Dari trend tersebut, terlihat gw cenderung mengalami penurunan. Sedangkan tingkat konsistensi gw dalam menulis juga cenderung semakin parah. Hal ini terlihat dari deviasi penulisan yang cenderung melebar dari trend di atas khususnya sejak bulan ke sepetember 2015.
Dari data di atas, corrective action yang harus gw lakukan adalah:
- Melakukan analisa penyebab permasalahan, apakah berasal dari external factor atau memang hanya karena internal factor alias memang malas nulis.
- Menentukan perencanaan kedepan mengenai apakah gw punya target jangka panjang yang perlu dicapai dari dunia tulis menulis ini.
Sekian analisa random mengenai proses evaluasi yang sok2an ilmiah ini.
Komentar
Posting Komentar
Test