Tulisan ini tidak akan menceritakan mengenai filosofi hidup seperti yang sering disampaikan oleh orang bijak, tidak juga berbicara mengenai teknik pengembangan diri seperti yang diungkapkan para pakar psikologi, ataupun proses coaching mentoring yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya. Tulisan ini hanya sebatas tulisan ungkapan hati orang yang gagal menyelesaikan kuliahnya sesuai dengan target awal (Memang judulnya agak mendramatisir). Dalam seperempat tahun terakhir alias sejak bulan april sampai dengan awal bulan ini, kayaknya gw kagak ngerjain banyak hal penting dalam hidup gw selain rutinitas kerja dan juga thesis. Hampir 18 Jam dalam setiap harinya habis digunakan untuk kedua hal ini. Perjuangan waktu yang gw lakuin sebenarnya bertujuan agar gw bisa lulus sebelum masuk periode semester ke-5. Alasan utamanya gw bersemangat tentu saja untuk menghindari tambahan uang kuliah. Namun apalah daya, sampai dengan artikel super penting ini ditulis, thesis justru masuk j...