Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Call For Paper Universitas Indonesia

Hai Semuanya. Sekilas Info, bagi kalian yang tergabung dalam kelompok fakir publish jurnal, FEB Universitas Indonesia lagi menyelenggarakan Call for Papers dengan tema " Creative and Innovative Disruption in Business ". Pengajuan Paper paling lambat tanggal 5 November 2015, keputusan Paper diterima adalah 13 November 2015, dan Seminar akan dilaksanakan 27-29 November 2015. Mudah-mudahan peluang kali ini bisa dimanfaatkan untuk submit jurnal yang telah kalian buat. Untuk mahasiswa pasca sarjana yang sudah memasuki tahun ke-2, ngingat keharusan publish jurnal dan thesis itu lebih nyeremin daripada nonton film Conjuering. Sejak memasuki semester 3, gw sudah ngelewati kesempatan pendaftaran jurnal yang diselenggarakan oleh PPM Manajemen. Padahal, pendaftarnya saat itu sangat minim, sampai-sampai waktu pendaftarannya diperpanjang beberapa kali. Seandainya gw ikut, peluang lolos sepertinya lebih besar. (Optimis dan berandai-andai gak jelas). Jadwal call for paper berikutny

Kerja Tuntas

Kalo lu ngeliat desktop gw di kantor sekarang, maka akan terbaca 11 arahan direksi (bahasa kasarnya adalah perintah) untuk para "kacung"nya. Salah satu arahan tersebut adalah mengenai Pantang pulang sebelum tuntas. Alhasil, jadilah kami para kacung-kacung semakin memperpanjang jam lembur meskipun lampu gedung sudah dimatikan oleh petugas Building Maintenance . Artikel ini gak ngelanjutin curcolnya gw dan teman-teman soal lembur yang membabi buta ini, tapi akan membahas tentang kerja tuntas. Dalam melakukan hal apapun, pasti akan berhubungan dengan "memulai" dan "menyelesaikan". Pendapat sesepuh adalah "Memulai" sama dengan menyelesaikan 50% pekerjaan. Setuju! Kalo sudah mulai, pokoke lumayan ringan lah beban berikutnya. Tugas selanjutnya adalah "Menyelesaikan".

Gak Bisa Tidur

Kesambet apa yah sampai jam segini belum bisa tidur. Selain gara-gara minum kopi, gw jarang-jarang sih gak bisa tidur sampai jam 01.00an AM. Mungkin bagi yang sering begadang, biasa aja kali yah belum tidur jam segini, tapi bagi gw yang sedikit punya kebiasaan tidur lebih awal dari ini, cukup jarang terjadi. Mata yang gak bisa tidur ini bener-bener gak bisa milih hari untuk begadang yah. Harusnya kalau mau nahan ngantuk gini, ya tolong pas lagi weekend, malam sabtu or malam minggu, bukan malam senin alias senin dini hari.

On The Spot

Jika mengetik title di atas pada kotak ajaib nyata nya Larry Page dan Sergey Brin (Doraemon Nyata) maka semua search engine optimezer (SEO) yang ada akan mengarah pada tulisan-tulisan yang berkaitan dengan acara On The Spot nya Trans7. Sebenarnya istilah OTS (On The Spot) sih familiar juga dengan perbankan, yaitu aktivitaas orang kredit saat mendatangi debitur. Tapi pada tulisan ini On The Spot yang dimaksud bukan OTSnya orang bank yang pengen mastiin bahwa uang mereka tidak dipake aneh-aneh (baca: nikah lagi) oleh debitur, tapi pengen ngebahas tentang On The Spotnya Trans7. Sebelum Barney dan Porter perlu berdebat mana yang lebih penting antara Resources Based View (RBV) atau Market Based View (MBV), mereka sekarang harusnya datang ke Indonesia untuk ngeliatin fenomena On The Spot ini. Mungkin dalam dunia strategi, mereka mungkin bisa jalan sambil mengangkat sedikit dagunya untuk menyombongkan teori mereka masing-masing yang telah menjadi 2 mahzab terbesar dalam dunia manajemen.

Reading Book!

Salah satu yang gw syukuri saat ini adalah, gw sekarang lagi berada pada lingkungan yang selalu maksa gw untuk membaca. Walaupun malesin banget sih kalo tiap weekend , setumpuk file dan buku (kalo zaman dulu, sebelum zaman serba gadget, mungkin hanya ada istilah setumpuk buku) sudah menanti untuk dibuka dan dibaca satu per satu. Dari sekian banyak jenis bacaan yang harus dibaca, dari yang paling membosankan sampai yang menarik, dari yang paling gampang dimengerti sampai yang harus garuk-garuk kepala untuk bisa tau maksud isinya, dari yang cuma belasan lembar sampai ratusan lembar, yang paling awal gw baca adalah tentu Novel. He3. Sebenarnya baca novel merupakan hal baru dalam aktivitas membaca gw. Saking barunya ikutan baca novel, gw bisa nulisin dan hafal judul novel yang sudah gw baca. Novel Antalogi Rasa karya Ika Natassa ini jadi novel ketujuh alias teranyar yang gw baca. Dari sedikit novel yang gw baca itu, sebagian besar diantaranya adalah novel-novel cinta, cinta segiem

Random

Tombol start hari ini dimulai dengan membaca sekian banyak timeline dan recent update medsos yang bertemakan TGIF. Berangkat kantor sambil membawa kantongan sampah yang disambut dengan teguran agar sampahnya dibuang sebelum jam 6.30. Percakapan ibu-ibu yang habis ngambilin rapor tengah semester anaknya (baru dengar ada istilah rapor tengah semester). Membukan portal berita online yang cukup menggembirakan karena Rupiah kembali bisa menguat setelah menunjukkan apresiasi nilai ke level Rp. 13.000an. Bagaikan guru dari ibu-ibu di atas, masyarakat Indonesia siap membuat rapor atas hasil ujian mata pelajaran “Menghadapi Tantangan Ekonomi Indonesia ditengah Kondisi Ekonomi US” kepada Jokowi. Kecerdasan Jokowi dan Tim Ekonominya akan diuji melalui efektivitas Seri Paket Kebijakan Ekonomi yang telah dan akan dikeluarkan. Untuk paket III yang saat ini cukup “nendang”, Pemerintah seharusnya belum bisa merasa lega. Karena efektivitas paket tersebut didukung oleh momentum gagalnya sken

Bersalaman dengan Kompetisi

Dalam salah satu jurnal yang gw baca tentang Dynamic Capability , terdapat hubungan yang signifikan antara Competition Degree terhadap Firm Performance . Penggunaan kerangka konsep tersebut harusnya bisa diperlakukan juga pada kehidupan manusia walaupun merupakan objek yang berbeda dengan perusahaan. Dalam scope kecil, cara mendefinisikan konsep kompetisi akan berdampak banyak pada outcome yang kita terima berikutnya. Jika melihat dari sudut pandang result oriented , kompetisi akan berpotensi diartikan sebagai proses untuk mendapatkan winner dan loser .

Welcome, Oktober!

Mengawali bulan Oktober dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, gw sebagai generasi awal 90an masih sempat menyaksikan penayangan film G30S PKI di tanggal 30 September malam. Kemudian kabut asap yang melanda Saudara-saudara kita di pulau Sumatera dan Kalimantan pasti berharap bencana tersebut tidak berlarut-larut dan bisa hilang di awal bulan ini. Dari perekenomian Indonesia, headline berita online mengatakan bahwa paket kebijakan ekonomi Jokowi yang ketiga ini terbilang cukup ampuh menjadi strategi jangka pendek untuk mengatasi dampak ekonomi global di Indonesia.