Langsung ke konten utama

Inside & Outside the Box

Apakah lu pernah jadi saksi atau pelaku dari suatu pemecahan masalah dengan cara berfikir baru dan berbeda dari pada umumnya? Apakah lu berfikir ini merupakan salah satu contoh pemikiran "Think Outside The Box"? Jika lu menjawab pertanyaan kedua dengan "Ya", berarti kita teammate yang perlu membaca buku Inside The Box karya Drew Boyd & Jacob Goldenberg". Setelah gw membaca buku tersebut, sepertinya gw harus melakukan redefinisi tentang "Think Outside the Box".

Konsep Think Outside the Box sepertinya merupakan tagline dari aktivitas apapun yang akan mengarah pada bagaimana kita akan berfikir secara lebih kreatif. Pada buku ini, ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kreativitas, maka melatih berfikir Inside the Box dapat menjadi salah satu cara yang sangat efektif. Selain itu akan dijelaskan mengenai perbedaan antara Think Outside the Box dibandingkan Inside the Box. Dengan kombinasi penulis yang berasal dari background berbeda, akademisi dan praktisi, mereka dapat menjelaskan dengan baik perbedaan kedua pendekatan tersebut yang tidak hanya mengenai definisi, tapi juga membandingkan pendekatan mana yang lebih efektif dalam meningkatkan kreativitas.
Think Outside the Box merupakan bagaimana kita berfikir untuk memecahkan permasalahan dengan tidak terbatasi hanya pada segala sesuatu yang terlihat berkaitan dengan permasalahan tersebut, tapi juga hal lain yang semula dianggap tidak berkaitan. Dalam praktiknya, kita sering melihat bagaimana seseorang melakukan brainstorming terlebih dahulu sebelum secara fokus masuk ke dalam titik permasalahan. Tujuan brainstorming itu sendiri adalah untuk mencari segala sesuatu diluar permasalahan untuk kemudian dihubungkan dalam proses penyelesaian permasalahan tersebut. Sedangkan pemikiran Inside the Box, kita akan mencoba memecahkan suatu permasalahan hanya bergantung pada apa yang kita miliki saat itu. Dengan fokus pada apa yang kita miliki, kita bahkan "dipaksa" untuk melihat fungsi lain dari suatu benda yang kita miliki agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Lu pernah nonton film Salt gak? Scene dimana Evelyn Salt (Angeline Jolie) dianggap sebagai agen Rusia dan harus melarikan diri saat terkepung dalam salah satu ruangan Markas CIA. Dengan hanya bermodalkan cairan kimia, kaki meja, korek, dan beberapa peralatan seadanya di dalam ruangan itu, ia mampu membuat senjata meriam mini untuk membubarkan pasukan yang mengepungnya. Itu adalah contoh pemikiran inside the box yang berusaha memanfaatkan apapun yang dimiliki saat itu untuk memecahkan suatu permasalahan.

Belum pernah nonton film Salt (Kemane aje lu. He3)? Contoh sederhana lainnya adalah ketika misalnya kita lagi di kantor dengan kondisi terlalu banyak colokan kabel yang berantakan dan meribetkan saat pengen dipake (meja gw banget yang kayak gitu), kita diminta untuk mencari solusi agar colokan tadi gampang diambil dan dipake saat dibutukan. Kondisi hanya memungkinkan kita untuk menggunakan peralatan yang ada dimeja kita saat itu. Salah satu output dari pemikiran Inside the Box adalah seperti gambar disamping.


Dengan konsep pemikiran baru dalam meningkatkan kreativitas ini, pada akhirnya perlu untuk mengkombinasikan dua pendekatan yang berbeda ini agar hasilnya lebih optimal. Dalam Strategic Management, konsep mengkombinasikan kedua pendekatan ini sebenarnya cukup dijelaskan dalam konsep Dynamic Capability.

Dynamic Capability itu mengenai bagaimana kemampuan kita untuk terus melakukan reconfigure atas resource yang kita miliki agar terus dapat menghasilkan value baru untuk customer. Makna reconfigure disini adalah bagaimana kita melakukan bongkar pasang terhadap sumber daya yang kita miliki melalui keseimbangan proses eksploitasi dan eksplorasi. (Kalo berminat mempelajar Dynamic Capability, baca aja jurnal-jurnalnya David Teece). Konsep eksploitasi dan eksplorasi inilah yang merupakan perwujudan dari pemikiran inside the box dan outside the box itu sendiri. Exploitasi atau inside the box ini akan membuat kita terus menggali value lain dari resource yang kita miliki saat ini. Sedangkan proses eksplorasi atau outside the box akan membuat kita mencoba mengkombinasikan resource saat ini dengan resource baru.

Contoh dari konsep Dynamic Capability ini bisa kita lihat penerapannya dari perusahaan Pindad. PT Pindad adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri strategis pembuatan alat utama sistem senjata. Aktivitas usaha mencakup proses desain, pengembangan, enjiniring, produksi, dan maintenance serta aktivitas pendukung lainnya. PT Pindad menemukan bahwa proses dan peralatan yang biasa mereka gunakan untuk membuat tank ternyata dapat direconfigure sehingga dapat dijadikan ekskavator.

Proses reconfigure dalam Dynamic Capability ini harus terus dilakukan agar perusahaan tetap bisa memperoleh first mover advantage untuk menjadi market leader.

Kembali membumikan penjelasan diatas ke diri kita masing-masing, konsep Dynamic Capability ini perlu kita adopsi untuk meningkatkan value diri sendiri melalui pelatihan berfikir kreatif dengan pendekatan inside & outside the box. Kita akan berusaha melihat kembali value lain dari kelebihan & kekurangan yang kita miliki saat ini serta terus menambah skill baru agar tetap update mengikuti kemajuan global.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

GE’s Jeff Immelt: The Voyage From MBA to CEO

Latar Belakang GE dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu. Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang. Saat ini, GE termasuk perusahaan yang memiliki diversivikasi bisnis dengan performa yang sangat gemilang sehingga perusahaan ini juga termasuk dalam the world’s leading diversified corporations. Sedangkan untuk jabatan di dalamnya, posisi CEO GE seringkali dianggap sebagai world’s most elite leadership position . Salah satu pemimpin tersukses yang dimiliki oleh GE adalah Jack Welch. Karena kesuksesan yang dimiliki, Pada tahun 1999 Jack Welch dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune. Pada tahun 2000, Jack Welch mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO GE. Dengan pengunduran diri tersebut, maka diperlukan adanya CEO baru yang dapat memimpin GE dengan lebih

Perubahan oleh Insider dan Outsider

Beberapa hari yang lalu gw dapat tugas dari kampus untuk ngereview Jurnal tentang “ Who Change Course? The Role of Domain Knowledge and Novel Framing in Making Technology Changes ” dari sudut pandang Change Organization. Personally, gw tertarik dengar artikel ini karena this case is often happened around us. Dari Jurnal tersebut , disampaikan mengenai bagaimana pengaruh Insider dan Outsider terhadap perubahan. Insider merupakan SDM internal perusahaan yang memiliki pemahaman sangat baik terhadap kondisi perusahaan baik dari sisi strength maupun weakness sedangkan outsider merupakan pihak eksternal yang memiliki perspektif berbeda dan pengalaman berbeda dari perusahaan itu sendiri. Insider orang yang mengetahui lebih baik kondisi perusahaan tentu akan mengetahui perubahan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki perusahaan. Sedangkan insider, orang yang memiliki perspektif berbeda tentu akan memiliki cara pandang yang lebih banyak dibandingkan dengan insider dalam melaku